Rabu, 09 November 2016

Ayat-Ayat dan Hadis tentang Musyawarah (Demokrasi)

Ayat-Ayat tentang Musyawarah (Budaya Demokratis)
1.        Q. S. Ali Imran: 159

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (Q.S. Ali Imran: 159)
Isi kandungan Ayat sebagaimana dijelaskan dalam tafsir Fi Dzilalil Quran karya Sayid Qutub:
a.        Dalam menghadapi semua masalah harus dengan lemah lembut melalui jalur musyawarah untuk mufakat, tidak boleh dengan hati yang kasar dan perilaku kekerasan.
b.        Mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan setiap urusan.
c.        Apabila telah dicapai suatu kesepakatan, maka semua pihak harus menerima dan bertawakal (menyerahkan diri dan segala urusan) kepada Allah.
d.        Allah mencintai hamba-hambanya yang bertawakkal.
2.        Q.S. asy-Syura: 38

وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

Artinya: “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS Asy Syura : 38)
Isi Kandungan Ayat sebagaimana dijelaskan tafsir Quran Karim karya Mahmud Yunus:
a.        Perintah kepada setiap muslim untuk bertakwa kepada Allah.
b.        Perintah Allah kepada setiap muslim untuk mendirikan Shalat.
c.        Menggunakan jalur musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan setiap perkara.
d.        Menafkahkan sebagian rizki kita kepada orang-orang yang tidak mampu.
Hadis-Hadis tentang Pentingnya Bermusyawarah (Hidup Demokratis)
1.        Hadis pertama yang diriwayatkan imam Ibnu Majah

إذا استشار أحدكم أخاه فليسر عليه (ابن ماجه)

Apabila salah seorang kamu meminta bermusyawarah dengan saudaranya, maka penuhilah. (HR. Ibnu Majah)
2.        Hadis kedua yang diriwayatkan imam Thabari

تشاوروا الفقهاء والعابدين ولا تجعلونه برأي خاصة (الطبرانى)

Bermusyawarahlah kalian dengan para ahli (fikih) dan ahli ibadah, dan janganlah hanya mengandalkan pendapat otak saja (HR. Ath-Thabrani)
3.        Hadis ketiga yang diriwayatkan imam Ahmad

قال رسول الله صلّ الله عليه و سلم لِآ بى بكر و عمر: لواجتمعتما فى مشورة مااختلفتكما (أحمد)

Rasulullah SAW. berkata kepada Abu Bakar dan Umar, “Apabila kalian berdua sepakat dalam musyawarah, maka aku tidak akan menyalahi kamu berdua
4.        Hadis keempat yang diriwayatkan imam Tirmizi

ما رأيت أحدا أكثر مشورة لِاصحابه من رسول الله صلّى الله عليه و سلم

Saya tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak musyawarah dengan sahabatnya dibanding Rasulullah SAW. (HR. Tirmidzi)
Manfaat Bermusyawarah atau Hidup Demokratis
1.        Melalui musyawarah, dapat diketahui kadar akal, pemahaman, kadar kecintaan, dan keikhlasan terhadap kemaslahatan umum
2.        Sesungguhnya akal manusia itu bertingkat-tingkat, dan jalan nalarnya pun berbeda-beda. Oleh karena itu, di antara mereka pasti mempunyai suatu kelebihan pandangan dibanding yang lain (dan sebaliknya), sekalipun di kalangan para pembesar.
3.        Sesungguhnya pendapat-pendapat dalam musyawarah diuji keakuratannya. Setelah itu, dipilihlah pendapat yang sesuai (baik dan benar)
4.        Di dalam musyawarah, akan tampak bersatunya hati untuk mensukseskan suatu upaya dan kesepakatan hati. Dalam hal itu, memang, sangat diperlukan untuk suksesnya masalahnya masalah yang sedang dihadapi.
Contoh Perilaku Suka Bermusyawarah atau Hidup Demokratis
1.        Menerima Perlakuan yang Demokratis dari Orang Lain, contohnya:
a.        menerima kritikan dengan lapang dada,
b.        menghargai pendapat dari orang lain,
c.        menyampaikan pendapat secara arif dan bijaksana,
d.        menghargai makna dialog dengan tidak mendominasi suatu pembicaraan,
e.        menerima dan melaksanakan hasil keputusan dengan penuh tanggung jawab.
2.        Berperilaku Demokratis kepada Orang Lain, contohnya:
a.        tidak suka memaksakan kehendak,
b.        tidak suka memotong pembicaraan orang lain,
c.        tidak bersikap egois,
d.        akomodatif terhadap kepentingan umum,
e.        lebih mengutamakan kemampuan nalar dan akal sehat dalam berpendapat,
f.         santun dan tertib dalam memberikan pendapat dan gagasan,
g.        peduli terhadap kemajuan bangsa dan negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar