PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam menganjurkan untuk menyambung
hubungan dan bersatu serta mengharamkan pemutusan hubungan, saling
menjauhi, dan semua perkara yang menyebabkan lahirnya perpecahan.
Karenanya Islam menganjurkan untuk menyambung silaturahim dan
memperingatkan agar jangan sampai ada seorang muslim yang memutuskannya.
Persaudaraan merupakan
hal yang umum, persaudaraan yang timbul karena saling memperkuat
ikatan–ikatan persaudaraan dan sebagai fakor untuk mencapainya
kesejahteraan masayarakat Islam. Setiap manusia memiliki kewajibannya
dengan adanya rasa cinta, penghargaan, penghormatan dan pelaksanaan
berbagai kewajiban – kewajiban yang harus dilaksanakan. Ukhuwah
Islamiyah, persaudaraan Islam telah digariskan oleh Allah SWT.Dalam
AlQur’an dan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya dan benar-benar
diamalkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hadist yang membahas tentang persaudaraan sesama muslim?
2. Apa hadits yang membahas tentang memelihara silatur rahim?
3. Apa hadits yang membahas tentang larangan memutus silatur rahim?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan hadits tentang persaudaraan sesama muslim
2. Menjelaskan hadits tentang memelihara silatur rahim
3. Menjelaskan hadits tentang larangan memutus silatur rahim
BAB II
PEMBAHASAN
HADITS TENTANG PERSAUDARAAN
A. Persaudaraan Sesama Muslim
عَنْ أبْنِ عُمَرَ رَضِى الله عَنْه
قَالَ: قَالَ رَسُوْلَ اللهِ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ: الْمُسْلِمُ
أَخُوْ الْمُسْلِمِ لا يَضْلِمُهُ ولايخذله وَلا يُسْلِمُهُ
Artinya:
"Diriwayatkan dari Ibnu Umar, beliau
berkata: "Rasulullah SAW bersabda: Seorang muslim itu adalh saudara
muslim yang lain. Oleh sebab itu, jangan menzdalimi dan meremehkannya
dan jangan pula menykitinya." (HR. Ahmad, Bukhori dan Muslim)
Uraian:
a. Asbabul Wurud
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad Dri Suwaid bin Hanzdalah, beliau berkata:
"Kami pernah keluar bersama Rasulullah
SAW dn juga Wa'i bin Hujr. Waktu itu dia dihukum oleh musuhnya.
Rupa-rupanya orang-orang merasa enggan (dalam rangk untuk membelanya)
untuk bersumph bahwa ia saudaranya. Maka saya (Hamzhalah) bersumpah
bahwa dia (Wa'i) adalah saudara saya. Akhirnya musuh tersebut
melepaskannya. Kami kemudian datang kepada Rasulullah SAW menceritakan
hal itu kepada beliau, maka Rasulullah bersabda yang artinya:
"Kamu adalah orang yang paling baik dan
yang paling jujur diantara mereka. Apa yang kamu lkukan adalah benar.
Orang islam adalah saudara orang islam yang lain."
b. Kandungan Hadits
Seorang muslim tidak meninggalkan
muslim lainnya ketika ia disakiti. Bahkan harus melindunginya, menghibur
dan membantunya jangan sampai menghina dan mengejeknya . Seharusnya ia
berbuat baik kepada mereka tanpa membedakan yang saleh dan yang jahat.
Dia harus bergaul dengan orang miskin dan anak yatim. Dia harus hormat
terhadap mereka dan berlapang dada kalau mereka bertindak kasar
kepadanya. Jika mereka marah kita tidak boleh memutuskan hubungan.
Kewajiban seorang muslim untuk menyenangkan orang lain dan memenuhi
keperluan mereka, ini adalah amal yang besar nilai moralnya.
Itulah salah satu kelebihan yang
seharusnya dimiliki oleh kaum mukmin dalam berhubungan anatara sesame
kaum mukminin. Sifat egois atau mementingkan diri sendiri sangat
ditentang dalam Islam. Sebaliknya umat Islam memerintahkan umatnya untuk
bersatu dan saling membantu karena persaudaraan seiman lebih erat
daripada persaudaraan sedarah.
Hal ini yang menjadi pangkal kekuatan
kaum muslimin, setiap muslim merasakan penderitaan saudaranya dan
mengulirkan tangannya untuk membantu sebelum diminta yang bukan
didasrakan atas “take and give” tetapi berdasarkan Illahi.
c. Persudaraan dalam Islam
Persaudaraan dalam Islam mengandung
arti cukup luas tetapi persaudaraan antar sesama muslim adalah pertama
dan sangat utama. Sebagiamana disebutkan dalam ayat :
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ....
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara...” (Q.S. Al-Hujurat : 10(
Dalam syari’at Islam banyak ajaran yang
mengandung muatan untuk lebih mempererat tali persaudaraan dan
solidaritas sesama umat Islam, seperti zakat, qurban, ibadah haji,
shalat berjamaah, dan lain-lain.
Hakekat persaudaraan dalam islam adalah
saling memperhatikan, dalam artian saling memahami, saling mengerti,
saling membantu, dan membela terhadap sesame sebagaimana ditegaskan
dalam hadis Rasulullah Saw. Diatas yang disabdakan karena adanya sahabat
yang membantu dan membela saudaranya yang diserang atau dianiaya oleh
orang lain. Sailng memperhatikan boleh jadi karena didorong oleh adanya
persamaan antar satu dengan yang lainnya.
Nabi SAW menekankan pentingnya
membangun persaudaraan Islam dalam batasan-batasan praktis dalam bentuk
saling peduli dan tolong menolong. Sebagai contoh Beliau bersabda “Allah
SWT menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya” . Bodoh
sekali seorang muslim yang mengharapkan belas kasih khusus dari Allah
SWT jika ia tidak memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan muslim
lainnya. Sebagai akibatnya persaudaraan kaum muslim tidak saja merupakan
aspek teoritis ideologi Islam tapi telah terbukti dalam praktek aktual
pada kaum muslim terdahulu ketika mereka menyebarkan Islam kepenjuru
dunia.
B. Memelihara Silatur Rahmi
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم : مَنْ أَحَبَّ أَنْ
يُبْسَط لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ
رَحِمَهُ (أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ).[1]
Artiny:
"Abu Hurairah RA menceritakan, Bahwa
Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang ingin agar rizkinya dibanyakkan dan
dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia berhubungan baik dengan yang
ada hubungan rahim dengannya." (HR. Bukhari)[2]
Uraian:
a. Kandungan Hadits
Hadits di atas menjelaskan mengenai:
· Salah satu keutamaan silaturrahim, yakni dengan dipanjangkan umur pelakunya dan dilapangkan rizkinya.
· Terdapan pertanyaan mengenai
perpanjangan umur atau penundaan ajal. Bukankah hidup mati seseorang
sudah ditentukan? Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-A'raf ayat 34
berikut ini:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لاَيَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَيَسْتَقْدِمُونَ.
Artinya:
“Maka apabila telah datang waktunya
mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat
(pula) memajukannya.” (QS Al A’raf: 34).
Melihat pada ayat di atas, sudah jelas
bahwa umur manusia tidak dapat ditambah maupun dikurangi. Jadi yang
dimaksud dalam hadis tersebut bukan jumah hari atau waktu yang berubah,
tetapi manfat dari umur yang telah ditentukan itu. Orang yang senantiasa
menjalin silatur rahmi hidupnya akan lebih bermanfaat dn menjadi lebih
berkah.
b. Silatur Rahmi
Silaturahmi secara bahasa berasal dari
dua kata, yakni silah (hubungan) dan Rahim (Rahim perempuan) yang
mempunyai arti Hubungan nasab, kata al-Arham (rahim) diartikan sebagai
Silaturahmi. Namun pada hakikatnya silaturahmi bukanlah sekedar hubungan
nasab, namun lebih jauh dari itu hubungan sesama muslim. Merupakan
bagian dari silaturrahmi.
Orang yang selalu bersilaturahmi
tentunya akan memiliki banyak teman dan relasi, sedangkan relasi
merupakan salah satu factor yang akan menunjang kesuksesan seseorang
dalam berusaha. Selain dengan banyaknya teman akan memperbanyak saudara
dan berarti pula ialah meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Hal ini
karena telah melaksanakan perintah-Nya, yakni menghubungkan silaturahmi.
Bagi mereka yang bertakwa Allah akan memberikan kemudahan dalam setiap
urusannya.
Bagi mereka yang suka silaturahmi akan
dipanjangkan usianya adalah sangat logis meskipun memerlukan pemahaman
dan persepsi yang berbeda. Memang benar umur manusia itu sudah dibatasi
dan tidak ada seorang pun yang mampu mengubah kehendak Allah. Akan
tetapi dengan banyaknya silaturahmi, akan banyak berbuat kebaikan dengan
sesama manusia yang berarti pula akan semakin banyak mendapatkan
pahala. Banyak silaturahmi pun akan menumbuhkan rasa kasih sayang anatra
sesama dan menimbulkan ghairah hidup tersendiri karena ia banyak
saudara yang akan bahu membahu dalam memecahkan berbagai problematika
hidup yang selalu mengikuti manusia.
Banyak sekali kegiatan yang dilakukan
manusia dalam kehidupannya yang mencerminkan silaturrahim. Sehingga
silaturrahim dapat dilakukan dalam berbagai ruang seperti berikut:
1. Silaturrahim dalam Keluarga
Banyak kegiatan yang dilaksanakan dalam
lingkungan keluarga, dalam rangka menjaga tali silaturahim antar
keluarga. Contohnya yaitu tasyakuran, haul keluarga yang telah
meninggal, tasyakuran, dll.
2. Silaturahim dalam bidang pendidikan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
dunia pendidikan yang mencerminkan silaturahim di antaranya adalah
proses belajar-mengajar, temu wali murid, alumni, dll.
3. Silaturahim dalam bidang sosial
Ruang social kemasyarakatan merupakan
ruang kehidupan yang majemuk dan heterogen berdasarkan aktivitasnya
dalam kehidupan sehari-hari. Namun, anatar individu dalam masyarakat
tersebut dalam masyarakat tersebut dapat disatukan dan dieratkan melalui
berbagai kegiatan seperti bakti social, peringatan hari pahlawan, dll.
4. Silaturahim dalam bidang ekonomi
Silaturahim dalam bidang ekonomi dapat
dilakukan dalam bentuk kerjasama antar daerah(kabupaten), kerjasama
antar propinsi, bahkan kerjasama antar Negara. Selain itu, banyak sistem
bisnis yang dapat mengkoneksikan satu orang dengan yang lainya yang
memungkinkan adanya ikatan silaturahim seperti arisan, MLM, dan sistem
bisnis lainya.
5. Silaturahim dalam bidang politik
Kegiatan-kegiatan yang mencerminkan
silaturahim yang dilakukan dalam dunia politik di antaranya adalah
pelatihan kader dasar partai politik, raker parpol, munas parpol,
kampanye parpol, dan kegiatan lainya.[3]
C. Larangan Memutus Silatur Rahim
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ رضي الله عنه أَنَّ
رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: لاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ
يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَلْتَقِيَانِ, فَيُعْرِضُ هَذَا,
وَيُعْرِضُ هَذَا, وَخَيْرُهُمَا اَلَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلاَمِ
(مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
Artinya:
"Abu Ayyub RA menceritakan, bahwa
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak halal (Boleh) seorang Islam menyisihkan
saudaranya lebih dari tiga hari, jika keduanya bertemu, maka yang
seorang berpaling kesana dan yang seorang lagi berpaling kesini. Tetapi
yang paling baik diantara yang kedua itu ialah siapa yang memulai
mengucapkan salam kepada lawannya."
(HR. Muttafaqun Aliah)[4]
Uraian:
a. Kandungan Hadits
· Anjuran untuk berintrospeksi diri tanpa menghakimi orang lain maupun menyusahkan orang lain.
· Dengan demikian jelas bahwa
bagi kita kaum muslimin tidak di halalkan untuk bersengketa dengan
saudaranya lebih dari tiga hari. Yang di tandai dengan tidak saling
memandang muka dan tidak saling menegur. Yang paling baik bagi mereka
adalah saling memaafkan dan sekaligus yang paling dahulu memberi salam.
Memang terkadang kita merasa berat untuk melupakan kesalahan yang
dilakukan oleh saudara kita yang pernah menyakiti hati, namun sebagai
muslim haruslah berlapang dada untuk saling memaafkan.
b. Dampak Terputusnya Silatur Rahmi
Dampak yang ditimbulkan bila
silaturahim diantara kita putus, sangatlah besar, baik di dunia maupun
di akhirat kelak. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Segala amalnya tidak berguna
dan tidak berpahala. Walaupun kita telah beribadah dengan penuh
keikhlasan, siang dan malam, tetapi bila kita masih memutus tali
silaturahim dan menyakiti hati orang-orang Islam yang lain, maka
amalannya tidak ada artinya di sisi Allah SWT.
2. Amalan shalatnya tidak
berpahala. Sabda Rasulullah SAW : "Terdapat 5 (lima) macam orang yang
shalatnya tidak berpahala, yaitu : isteri yang dimurkai suami karena
menjengkelkannya, budak yang melarikan diri, orang yang mendemdam
saudaranya melebihi 3 hari, peminum khamar dan imam shalat yang tidak
disenangi makmumnya."
3. Rumahnya tidak dimasuki
malaikat rahmat. Sabda Rasulullah SAW: "Sesungguhnya malaikat tidak akan
turun kepada kaum yang didalamnya ada orang yang memutuskan
silaturahmi."
4. Orang yang memutuskan tali
silaturahmi diharamkan masuk surga. Sabda Rasulullah SAW: " Terdapat 3
(tiga) orang yang tidak akan masuk surga, yaitu : orang yang suka minum
khamar, orang yang memutuskan tali silaturahmi dan orang yang
membenarkan perbuatan sihir."
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu landasan utama yang mampu
menjadikan umat bersatu atau bersaudara ialah persamaan kepercayaan atau
akidah. Ini telah dibuktikan oleh bangsa Arab yang sebelum Islam selalu
berperang dan bercerai-berai tetapi setelah mereka menganut agama Islam
dan memiliki pandangan yang sama baik lahir maupun batin, merka dapat
bersatu.
Hakekat persaudaraan dalam islam adalah
saling memperhatikan, dalam artian saling memahami, saling mengerti,
saling membantu, dan membela terhadap sesama sebagaimana ditegaskan
dalam hadis Rasulullah Saw. Diatas yang disabdakan karena adanya sahabat
yang membantu dan membela saudaranya yang diserang atau dianiaya oleh
orang lain.
Betapa penting silaturahmi dalam
kehidupan umat islam terutama dalam pendidikan. Hal ini karena
menyambung silaturahmi berpengaruh terhadap pendidikan karena bekal
hidup di dunia dan akhirat, orang yang selalu menyambung silaturhami
akan dipanjangkan usianya dalam arti akan dikenang selalu.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun
menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan tentunya masih sangat
jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penyusun berharap kepada para
pembaca untuk bversedia memberikan kritik ataupun saran yang sifatnya
konstruktif agar bisa lebih baik lagi dalam menyusun makalah yang serupa
dimasa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar