Rabu, 09 November 2016
Ayat-ayat rezeki (Allah yang Mengatur rezeki)
Artikel ini adalah jawaban bagi siapaun anda yang masih menganggap masalah rezeki bukan urusan Allah. Kenapa saya bilang begitu? Nyatanya masih banyak diantara kita yang bingung dan stress memikirkan rezeki yang datang tetapi selalu tersendat-sendat. Atau bagi yang sudah di luaskan rezekinya menganggap bahwa rezeki itu hasil dari jerih payah tangan mereka sendiri?
Tugas kita sebagai manusia adalah menerima dengan syukur jatah rezeki kita, Insya Allah setelah kita bersyukur dengan tulus jatah rezeki kita justru akan ditambah dan ditambah lagi.
Penjelasan berikut saya ambil dari http://rezakahar.wordpress.com
Di bawah ini kumpulan dari Al Quran dan Hadits sebanya 25 buah. Untuk Hadits sebagian belum ditarjikh apakah shahih atau tidak.
1. …… Dan jika kamu khawatir menjadi miskin , maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (At-Taubah: 28).
2. …… Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah adalah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki (Al Jumu’ah: 11)
3. maka aku katakan kepada mereka: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? (An-Nuh: 10-13)
4. “Dan berapa banyak binatang yang tidak menanggung rezeki-Nya, Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya ( kepada binatang ) dan kepadamu ( para manusia ), dan Ia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(Al-Ankabut: 60)
5. “Allah melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan Dia yang membatasi baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”(Al-Ankabut: 62)
6. Katakanlah, ” Siapakah yang memberi kamu rezeki dari langit dan bumi? Katakanlah: Allah, dan (apakah) sesungguhnya kami atau kamu di atas petunjuk atau dalam kesesatan yang nyata. (As-Saba: 24)
7. ” Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepada kamu. Adakah pencipta selain Allah yang memberi rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada tuhan selain Dia, maka betapa kamu bisa dipalingkan?”(Al-Fathir: 3)
8. “Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu.” (Riwayat Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah r.a.)
9. “Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah s.w.t akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” (Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas r.a.)
10. “… dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki kerana dosa yang dibuatnya.” (Riwayat at-Tirmizi)
11. “Siapa berbakti kepada ibu bapanya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah akan memanjangkan umurnya.” (Riwayat Abu Ya’ala, at-Tabrani, al-Asybahani dan al-Hakim). “Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya nescaya terputuslah rezeki (Allah ) daripadanya.” (Riwayat al-Hakim dan ad-Dailami)
12. “Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari)
13. “Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah akan menunaikan hajatnya…” (Riwayat Muslim)
14. “Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi sanak-saudaranya (Silaturahim).” (Riwayat Bukhari)
15. “Sentiasalah berada dalam keadaan bersih (dari hadas) nescaya Allah akan memurahkan rezeki.” (Diriwayatkan daripada Sayidina Khalid al-Walid)
16. “Hai Zubair, ketahuilah bahawa kunci rezeki hamba itu ditentang Arasy, yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, nescaya Allah membanyakkan baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, nescaya Allah menyedikitkan baginya.” (Riwayat ad-Daruquthni dari Anas r.a.)
17. “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)
18. “Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur, nescaya Aku tambahi nikmat-Ku kepadamu, dan demi sesungguhnya jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku amat keras.” (Ibrahim: 7)
19. “Barang siapa bertawakal kepada Allah , nescaya Allah mencukupkan (keperluannya) .” (At-Thalaq: 3)
20. “Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.)
21. “Berniagalah kamu kerena sembilan dari sepuluh sumber rezeki adalah di dalam perniagaan.” (Hadith ini mursal sebagaimana disebut oleh Al Iraaqi dalam takhrij Ihyaa’ 2/79, Maka Al Albani juga melabelkan hadith ini sebagai dhaif dalam silsilah no 3402 dan dhaiff al jaami’ no. 2434)
22. Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya: “ Sesungguhnya roh al-Qudus telah datang kepada aku memberitahu bahawa seseorang itu tidak akan mati selagi tidak sempurna rezeki Allah S.W.T. kepadanya. Maka takutlah kepada Allah S.W.T. dan berusahalah dengan baik; dan lambatnya datang sesuatu rezeki itu janganlah menjadi pendorong kepada kamu untuk melakukan usaha mencari rezeki berbentuk maksiat kerana sesungguhnya rezeki Allah S.W.T. tidak akan dapat diperolehi melainkan dengan cara ketaatan.” (Riwayat Ibn Majah dan al- Tabrani)
23. Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya:”Berilah dan jangan kamu selalu menutupi kepunyaanmu, kerana dengan itu nanti Allah akan menutupi rezekimu.” (Riwayat Bukhari & Muslim).
24. Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: “Meraka yang mencari harta dunia (kekayaan ) dengan jalan yang halal dan menahan dirinya dari meminta-minta (tidak menjadi pengemis ) dan berusaha mencari nafkah untuk keluarganya serta belas kasihan, kasih sayang terhadap jiran tetangganya, nescaya di hari kiamat kelak ia akan berjumpa dengan Allah dengan mukanya berseri-seri seperti bulan purnama pada waktu malam.” (Riwayat At-Tabrani)
25. Allah berfirman kepada para malaikat yang diserahi urusan rezeki anak Adam: ” Hamba manapun yang kamu dapati yang cita-citanya hanya satu ( iaitu semata-mata untuk akhirat), jaminlah rezekinya di langit dan di bumi. Dan hamba manapun yang kamu dapati mencari rezeki dengan jujur kerana berhati-hati mencari keadilan, berilah rezeki yang baik dan mudahkanlah baginya. Dan jika ia telah melampui batas kepada selain itu, maka biarkanlah dia sendiri mengusahakan apa yang dikehendakinya. Kemudian dia tidak akan mencapai lebih dari apa yang telah aku tetapkannya untuknya. ( Hadis riwayat Abu Na’im dari Abu Hurairah r.a)
26. Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya (QS: Hud ayat 6)
27. Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al A’raf: 96)
28. Hendaklah kalian meminta segala kebutuhan kalian kepada Allah walaupun tali sandalnya terputus, sesungguhnya jika Allah tidak menggampangkan kepadanya maka hal itu tidaklah gampang baginya. (HR. At-Tirmidzi, Ath-Thabrani, Abu Ya’la dan Abu Al-Bazzar)
29. Allah berfirman dalam hadits Qudsi, “Wahai hamba-Ku, setiap kalian itu adalah lapar kecuali Aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku akan memberi kalian makan. Setiap kalian adalah telanjang kecuali yang Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku akan memberi kalian pakaian.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, dan Baihaqi)
30. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya (QS: Ath-Thalaq: 2-3)
Silahkan dibaca kemudian dipahami dan direnungkan pesan yang tersurat dalam ayat dan hadist diatas. Jika ada yang hadist dhoif mohon koreksi. Demikian, Semoga bisa dipahami. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar